Materi Kuliah
membutuhkan "tempat" untuk wadah peta ini yaitu peta topografi. Oleh karena ituterkadang dalam peta tematik masih ada beberapa unsur pada peta topografi yangikut pada lembar peta tersebut.Contoh peta tematik:
o
peta jaringan (jaringan pipa air minum, peta jaringan jalan, jaringantelekomunikasi, jaringan listrik, jaringan irigasi dll)
o
peta ketinggian (kontur, Digital Terrain Model / Digital Elevation Model)
o
peta tata guna lahan (land use) seperti sawah, hutan, kebun, ladang
o
peta penyebaran penduduk
o
peta batas administrasi, dll.
MacamBerdasarkan macamnya, peta dapat digolongkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
Peta garisPeta garis didapat dari survei lapangan yaitu pengukuran di lapangan yangselanjutnya dihitung dan terakhir disajikan dalam bentuk plotting pada kertas, kalkirataupun pada
drafting film
. Ada pula peta garis yang didapat dari foto udara yangdiproses dengan cara mengeplotkan hasil foto tersebut sedemikian rupa sehinggatergambar menjadi peta garis.
Peta fotoPeta foto didapat dari survei udara yaitu melakukan pemotretan lewat udara padadaerah tertentu dengan aturan fotogrametris tertentu. Sebagai gambaran padafoto dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu foto tegak, foto miring dan foto miring sekali. Yang dimaksud dengan foto tegak adalah foto yang pada saat pengambilan objeknyasumbu kamera udara sejajar dengan arah gravitasi( tolerensi <3o), sedangkan yangdisebut dengan foto miring sekali apabila pada foto tersebut horison terlihat. Untuk foto miring, batasannya adalah antara kedua jenis foto tersebut. Secara umum fotoyang digunakan untuk peta adalah foto tegak (Wolf, 1974). SkalaPembagian peta berdasarkan skalanya masih belum ada kesepakatan antara ahli. Salahsatu pendapat yang membagi peta berdasarkan skalanya, peta tersebut dikelompokkanmenjadi 3 (tiga) bagian yaitu Skala besar Peta dikatakan skala besar jika bilangan skalanya kurang dari atau sama dengan10000 atau skala 1 : 10000 ≥ II - 3 Skala sedangPeta dikatakan skala sedang jika bilangan skalanya lebih dari 10000 sampai dengankurang dari atau sama dengan 100000 atau skalanya antara 1 : 10000 > skalasedang 1 : 100000
≤
Skala Kecil
Peta dikatakan skala kecil jika bilangan skalanya lebih besar dari 100000 atauskalanya < 1 : 100000
2.5 Desain dan Tata Letak Peta
Desain peta memegang peranan penting dalam hal menciptakan peta yang menarik.Peta yang indah, menarik, warna-warni yang bagus perlu diperhatikan apakah peta tersebutmemang baik secara geometris maupun kartografis. Kalau tidak, maka peta tersebut hanyamerupakan "hiasan" saja tanpa memberi arti posisi dan informasi yang benar. Jadi petayang baik haruslah mencakup kebenaran dari segi geometris dan kartografis dan ditunjangadanya desain dan penampilan yang menarik. Untuk menghasilkan peta yang semacam inibarangkali relatif mahal dari segi biaya. Misalnya dengan adanya kombinasi warna, tentunyaakan lebih mahal dibanding dengan peta "hitam-putih".
2.5.1 Pertimbangan Dalam Mendesain Peta
Ada beberapa pertimbangan dalam mendesain peta, pertimbangan tersebut meliputimaksud dan tujuan peta, skala peta, penyajian symbol, proyeksi peta, warna yangdigunakan, jenis dan ukuran huruf dan angka serta tata letak informasi tepi. Oleh karena itubanyak sekali peta yang beredar di masyarakat dengan berbagai bentuk, simbol, warna danlain sebagainya. Hal ini sah-sah saja asal sesuai dengan kaidah kartografi yang berlaku yaitubahwa peta merupakan sumber informasi yang harus dapat membuat jelas bagipenggunanya, kebenaran geometris dan penyajian yang menarik.
2.5.2 Tata Letak Informasi Pada Peta
Setiap lembar peta yang disebut juga dengan blad peta, berisi beberapa informasiyang menerangkan tentang peta itu sendiri serta bagian-bagian atau tata letak dariinformasi yang menerangkan isi peta tersebut. Umumnya tata letak informasi pada petameliputi :
muka peta : tempat dimana seluruh gambar (yang dipetakan)
informasi batas : berada di daerah batas yang mencakup grid, graticule danarah/tujuan
II
-
4
informasi tepi : mencakup skala (grafis, numeris), dasar tinggi, arah orientasi,nomor peta, lembar peta, jenis proyeksi, sejarah peta, referensi yang digunakan, sistemsatuan yang digunakan
garis batas dan garis tepiBagian-bagian tata letak informasi peta dapat dilihat pada gambar berikut iniGambar 2.1 Tata Letak Informasi Peta
Referensi
Aziz, Lukman (tt).
Semiologi
. Jurusan Teknik Geodesi ITB Bandung Aziz, Lukman dan Rahman, Ridwan (1979).
Pemeaan Tematik
. Jurusan
t tr f
Teknik Geodesi ITB Bandung Villanueva, K.J. (1984).
Kartografi
. Jurusan Teknik Geodesi ITB BandungWolf, Paul R. (1974).
Elements of Photogrammey
. Mc Graw-Hill. Tokyo Yuwono (2000).
Kartograi Dasar
. Program Studi Teknik Geodesi FTSP-ITSSurabaya
Langganan:
Postingan (Atom)